Foto: Putra M. Akbar/Republika

Geliat Usaha Pangkas Rambut di Tengah Pandemi

Pandemi virus Corona (Covid-19) berdampak terhadap semua lini perekonomian di Indonesia. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu contoh kecil yang terdampak besar akibat wabah virus tersebut. Seperti yang dialami oleh Puttu Dassa (28) pengusaha pangkas rambut yang usahanya sangat terpukul akibat virus Corona.

 

Sejak terjadinya pandemi virus Corona serta diberlakukannya peraturan pembatasan jam operasional usaha hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor yang menghimbau warga untuk tetap tinggal di rumah, jumlah pelanggan yang ingin memangkas rambutnya menjadi turun drastis. “Biasanya satu hari bisa mencukur rata-rata hingga 30 kepala, tapi sekarang paling sehari satu sampai tiga kepala atau tidak ada sama sekali,” ucap Puttu.

 

Hal tersebut membuat Puttu harus memutar otak agar usahanya tetap berjalan. Strategi jemput bola menjadi salah satu pilihan terbaik daripada hanya diam menunggu pelanggan di kios pangkas rambut miliknya. Dengan jasa cukur rambut panggilan ke rumah untuk area Bogor, Puttu memasang tarif Rp 50.000 per kepala berbeda apabila mencukur di kios dengan tarif Rp 35.000.

 

Memangkas rambut memang hal yang mudah untuk ditemui tapi sedikit sulit untuk dilakukan ditengah situasi ini. Rasa percaya antara pemangkas rambut dan pelanggan harus ditumbuhkan untuk benar-benar meyakinkan tidak akan terjadi penularan virus selama proses pangkas rambut. “Karena saya  kontak langsung dengan pelanggan, mungkin ada saja yang berpikir kita tidak steril atau sebaliknya,” ujar Puttu.

 

Memperhatikan protokol kesehatan ketika memangkas rambut menjadi salah satu usaha untuk menghindari terjadinya penularan virus. Seperti memperhatikan sterilisasi alat cukur dan pemakaian alat pelindung, minimal seperti masker dan sarung tangan ketika memangkas rambut.

 

Di tengah situasi yang membuat usahanya krisis seperti ini, Puttu hanya bisa berharap pandemi ini cepat berlalu dan semua kembali normal. “Konsumen banyak, saya sebagai pelaku usaha pangkas rambut juga sejahtera, karena dari mata pencaharian ini saya bergantung dalam memenuhi tanggung jawab mencari nafkah untuk keluarga,” tutup Puttu.

Geliat Usaha Pangkas Rambut di Tengah Pandemi

Geliat Usaha Pangkas Rambut

di Tengah Pandemi